Nov 10, 2009

KBB#14 : White Bread, variation 1




Nga berasa ternyata KBB#14 udah datang lagi, deg-deg ser nich baca surat cinta dari KBB, setelah dibaca tantangan yang harus dikerjakan adalah bikin roti
waaaaaa bisa nga yaa.......
Emang kalo nga ikutan KBB nga ak
an deh bikin roti sendiri (nga berani bow!!). karena disini kita diwajibkan untuk mengikuti tantangan jadi berani nga berani harus ikutan deh.

Ternyata membuat roti sendiri nga seribet n sesusah yang dibayangkan, and hasilnya wah enyaakk dan lembut....

pertama baca resep ini membingungkan, karena baru kali ini bikin n menggunakan Baker's Precentage, ternyata lebih mudah loh dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan n mau buat berapa roti.

Dari resep ini bisa dibikin roti tawar, roti manis dengan diisi berbagai macam (ex: selai, coklat, keju, messis), roti burger or hotdog, dll

Ayo dicoba pasti ketagihan deh.....

White Bread, variation 1
Source: The Bread Baker’s Apprentice by Peter Reinhart, 2001, page 265-267


Ingredients - Baker’s Percentage
Bread flour -
100
Salt -
1.8
Granulated sugar -
7.7
Powdered milk (Dried Milk Solid) -
6.2
Instant yeast -
1
Egg, slightly beaten at room temperature -
7.7
Butter, room temperature -
7.7
Water -
62.8


Methods :
  • Mix together the flour, salt, powdered milk, sugar and yeast in a 4-quart bowl (or in the bowl of an electric mixer). Pour in the egg, butter and water and mixt with a large metal spoon (or on low speed of the electric mixer with the paddle attachement) until all the flour is absorbed and the dough forms a ball. If the dough seems very stiff and dry, trickle in more water until the dough is soft and supple.
  • Sprinkle flour on the counter, transfer the dough to the counter, and begin kneading (or mix on medium speed with the dough hook), adding more flour, if necessary, to create a dough that is soft, supple, and tacky but not sticky. Continue kneading (or mixing) for 6 to 8 minutes. (if the electric mixer, the dough should be clear the side of the bowl but stick ever so slightly to the bottom.) The dough should pass the windowpane test and register 80oF. Lightly oil a large bowl and transfer the dough to the bowl, rolling it to coat it with oil. Cover the bowl with plastic wrap.
  • Ferment at room temperature for 1.5 to 2 hours, or until the dough doubles in size (the length of time will depend on the room temperature).
  • Remove the fermented dough from the bowl and divide it in half for sandwich loaves, into eighteen 2-ounce pieces for dinner rolls, or twelve 3-ounce pieces for burger or hot dog buns. Shape the pieces into boules for loaves or tight rounds for dinner rolls or buns. Mist the dough lightly with spray oil and cover with a towel or plastic wrap. Allow to res for about 20 minutes.
  • Shaping. For loaves, shape like rolling a Swiss roll but pinch the crease with each rotation to strengthen the surface tension. Pinch the final seam closed with the back edge of your hand or with your thumbs. Lightly oil two 8.5 by 4.5-inch loaf pans and place the loaves in the pans. For rolls and buns, line 2 sheet pans with baking parchment. Rolls require no further shaping. For hot dog buns, shape into a pistolet without tapering the ends. Transfer the rolls or buns to the sheet pans.
  • Mist the tops of the dough with spray oil and loosely cover with plastic wrap or a towel. Proof the dough at room temperature for 60 to 90 minutes, or until nearly doubles in size.
  • Preheat the oven to 350oF for loaves or 400oF for rolls and buns. Brush the rolls or buns with the egg wash and garnish with poppy or sesame seeds. Sandwich loaves also may be washed and garnished, or score them down the centre and rub a little vegetable oil into the slit.
  • Bake the rolls or buns for approximately 15 minutes, or until they are golden brown and register just above 180oF in the centre. Bake loaves for 35 to 45 minutes, rotating 180 degrees halfway through for even baking, if needed. The tops should be golden brown and the sides, when removed from the pan, should be golden. The internal temperature of the loaves should be close to 190oF, and the loaves should sound hollow when thumped on the bottom.
  • Cooling. When the loaves have finished baking, remove them immediately from the pans and cool on a wire rack for at least 1 hour before slicing or serving. Rolls should cool for at least 15 minutes on a rack before serving.


Cara membuat :
  • Campur tepung, garam, susu bubuk, gula dan ragi di dalam mangkuk dengan volume 4 quart (atau gunakan mangkuk mixer). Tuangkan telur, mentega dan air, aduk dengan sendok metal yang besar (atau pakai mixer dengan kecepatan rendah menggunakan paddle attachment) hingga tepung tercampur rata dengan bahan cair tadi dan adonan membentuk bulatan bola. Jika adonan tampak keras dan kering, ciprati dengan air hingga adonan lunak dan fleksibel.
  • Taburkan tepung ke atas meja kerja, letakkan adonan di atasnya, dan mulai menguleni (atau kocok dengan kecepatan sedang memakai dough hook), tambahkan tepung jika perlu, untuk menghasilkan adonan yang lunak, fleksibel, dan tacky (sudah licin dan kering) tapi tidak lengket. Lanjutkan menguleni (atau mengaduk dengan mixer) selama 6-8 menit. (jika menggunakan mixer, adonan harusnya sudah lepas dari mangkuk, tidak lengket di dasarnya). Adonan harus lulus windowpane test (tes elastisitas adonan dengan mengambil sedikit bagian adonan dan dipentangkan di depan jendela/cahaya) dan bersuhu 80F. Siapkan mangkuk besar, olesi minyak tipis saja, letakkan adonan ke dalam mangkuk, gulingkan ke sisi-sisi mangkuk untuk melumasi adonan dengan minyak. Tutup mangkuk dengan plastik.
  • Biarkan adonan mengembang dalam suhu ruang selama 1.5 hingga 2 jam, atau hingga adonan mengembang dua kali lipat (durasi waktu pengembangan adonan bergantung kepada suhu ruangan tersebut).
  • Keluarkan adonan dari mangkuk dan bagi dua buah ukuran roti sandwich, menjadi 18 x 2ons dinner rolls, atau 12 x 3ons burger atau hot dog buns. Bentuklah bagian-bagian tersebut menjadi bola-bola untuk satu roti tawar iris atau bulatan-bulatan untuk dinner rolls/buns. Lembabkan adonan dengan spray oil tipis-tipis saja dan tutup dengan serbet dapur atau plastik. Biarkan selama 20 menit.
  • Pembentukan. Untuk roti tawar iris, bentuklah seperti membuat bolu gulung tetapi cubitlah bagian lipatannya dengan setiap putaran untuk menguatkan permukaannya. Tutuplah lipatan terakhir dengan mencubit seam menggunakan bagian tepi belakang tangan atau jempol anda. Olesi tipis dua loyang roti berukuran 8.5 x 4.5 inci dan letakkan adonan ke dalam kedua loyang tersebut. Untuk rolls dan buns, alasi 2 loyang dengan baking paper. Rolls tidak memerlukan shaping lebih lanjut. Untuk hot dog buns, bentuklah adonan berbentuk pistol tanpa mengecilkan ujungnya. Pindahkanlah rolls atau buns ke atas loyang.
  • Lembabkan permukaan adonan dengan spray oil dan tutup dengan plastik atau serbet dapur. Tidak usah terlalu rapat menutupnya. Biarkan adonan mengembang di suhu ruangan selama 60 - 90 menit, atau hingga adonan hampir mengembang dua kali lipat.
  • Panaskan oven 350F untuk loaves atau 400F untuk rolls dan buns. Olesi rolls atau buns dengan egg wash dan hiasi dengan poppy atau sesame seeds. Roti sandwich juga bisa diolesi dengan egg wash dan dihias, atau iris bagian tengahnya dan olesi minyak sayur sedikit di bagian irisan yang terbuka.
  • Panggang rolls dan buns selama kurleb 15 menit, atau hingga kuning kecoklatan dan bersuhu sedikit lebih tinggi dari 180F di tengahnya. Panggang loaves selama 35-45 menit, jika perlu, putar 180 derajat di tengah waktu baking untuk memastikan pematangan yang rata. Permukaan roti harusnya berwarna kuning kecoklatan dan tepinya kekuningan jika dikeluarkan dari loyang. Suhu di dalam roti semestinya mendekati 190F, dan roti berbunyi kopong ketika diketuk-ketuk dasarnya.
  • Pendinginan. Jika roti sudah selesai dipanggang, keluarkan segera dari loyang dan dinginkan di atas rak pendingin selama kurang lebih 1 jam sebelum diiris-iris atau disajikan. Rolls seharusnya akan dingin sekurang-kurangnya 15 menit saat didinginkan di atas rak.



KETERANGAN

Baker’s Percentage

Jangan panik dulu… Baker’s Percentage mudah koq, tidak sesulit yang dibayangkan.

Baker’s Percentage (BsP) adalah cara penghitungan yang biasa dipakai oleh para professional bread baker. Mereka biasanya tidak menggunakan istilah resep tetapi menggunakan istilah formula. Formula ini menunjukkan proporsi dasar bahan-bahan, terhitung dan diekspresikan sebagai hitungan persen walaupun BsP bukan merupakan hitungan persentasi sebenarnya yang jumlah total adalah 100%. BsP ini menghitung bahan-bahan baik kering atau basah dalam satuan berat, baik metric atau imperial. BsP menggunakan berat tepung sebagai acuan dasarnya.

Keuntungan dari penggunaan BsP ini dengan sekali melihat, BsP:

1. memudahkan untuk memperbesar atau memperkecil jumlah bahan sesuai yang dibutuhkan

Penggunaan BsP ini dapat diterapkan secara langsung dan mudah sekali. Ukuran dari formula dapat dikali atau dibagi sesuai kebutuhan dan langsung menggunakan satuan ukuran berat. BsP dapat dikalikan langsung dan diganti dengan ukuran satuan berat. Di dalam proses industri, biasanya ukuran besar seperti dalam kg. Misalnya kita hendak membuat roti dengan ukuran tepung 25kg, BsP tersebut tinggal dibagi menjadi empat dan berat dalam satuan kg.

Terkecuali, jika berat salah satu bahan terlalu kecil untuk timbangan kita, mau tak mau, kita harus menggunakan ukuran sendok teh atau makan dan berat tersebut dapat dikonversikan menjadi ukuran volume. Cara lainnya yang dapat dilakukan, jika timbangan minimum 10g dan kita hanya butuh 2g, kita dapat menimbang bahan tersebut seberat 10g dan membagi 5. Selama bahan tersebut bukan bahan kritikal seperti pengawet, perbedaan sedikit pada berat tidak akan berpengaruh banyak terhadap hasil akhir.


2. membandingkan formula yang berbeda tanpa harus menghitung proporsi lagi karena berdasarkan satu dasar hitungan, yaitu berat tepung

Jika kita sedang membuat formula baru untuk product development dan formula tersebut berdasarkan formula lama/dasar, kita bisa menambah atau mengurangi berat bahan dengan mengetahui bahwa berat tersebut tidak akan menyebabkan adonan menjadi kacau. Disarankan jika kita hendak mengubah formula lama semisalnya untuk memperbaiki tekstur, lebih baik merubah jumlah bahan jangan lebih dari 2 macam bahan. Semakin banyak bahan yang dirubah pada satu percobaan, kita akan semakin bingung di mana letak kesalahannya jika hasil tidak sesuai yang diinginkan.


3. secara cepat memberikan informasi apakah formula tersebut berimbang dengan benar

Contoh dari perbandingan proporsi, misalnya penggunaan garam biasanya dalam adonan roti berpatokan tidak lebih dari 2% dari jumlah tepung. Selain itu penggunaan air untuk hidrasi bahan-bahan dapat dilihat apakah adonan ini merupakan adonan yang keras atau yang lunak, seperti contohnya 40% atau 60% air dari jumlah tepung.


4. memberikan ancar-ancar yang terarah tanpa tebak-tabakan untuk mengetahui hasil akhir

Keterangan seperti pada nomer 2 dan 3.


5. memberikan pengertian bagaimana para professional (dan banyak pula para amatir) mendiskusikan formula mereka

BsP menggunakan berat tepung sebagai 100% dan bahan-bahan lainnya dihitung sebagai proporsi dari tepung tersebut. Contoh bahan-bahan yang biasanya dikategorikan sebagai tepung utama adalah tepung terigu putih, tepung terigu wholemeal, tepung rye dan semolina. Jika menggunakan lebih dari satu jenis tepung, contohnya tepung terigu dan tepung rye, jumlah tepung-tepung ini adalah 100%, misalnya tepung terigu = 60% dan tepung rye = 40%.

Jika kita menggunakan lebih dari satu bahan hidrasi seperti air, sari buah dan susu cair, bahan-bahan tersebut dikelompokan menjadi satu untuk penghitungan hidrasi. Misalnya jumlah bahan hidrasi 50%, jika kita menggunakan air dan sari buah, formula tersebut akan tertulis sebagai contohnya air = 40% dan sari buah = 10%. Begitu pula jika kita menggunakan telur, bahan ini harus diperhitungkan sebagai bahan hidrasi. Jika tidak, adonan dapat menjadi terlalu lunak untuk formula roti tersebut.


Contohnya jika kita mau membuat 500g roti berdasarkan berat tepung:


Baker’s Percentage - Dalam ukuran berat
Tepung terigu 95% - 475g
Tepung rye 5% - 25g
Garam 2% - 10g
Ragi 0.8% - 4g
Air 50% - 250g

Lalu, bagaimana mengkorversi resep dengan satuan berat ke BsP? Caranya mudah sekali.

Resep => BsP
Tepung terigu 600g => (600/700)*100% = 85.7%
Tepung rye 100g => (100/700)*100% = 14.3%
Garam 8g => (8/700)*100% = 1.1%
Ragi 5g => (5/700)*100% = 0.7%
Air 300g => (300/700)*100% = 42.9%

Untuk tantangan ke14 ini, kita menggunakan BsP untuk straight method, tidak menggunakan preferment karena hitungan BsP akan sedikit berbeda dengan adanya dua hitungan. Pembahasan dengan preferment akan dilakukan pada saat tantangan dengan preferment.

Disusun oleh Regina Budiardjo


Referensi:
www.wildyeast.com
www.theartisan.net
Reinhart, P. 2001. The Bread Baker Apprentice.

Jangan lupa untuk membaca artikel-artikel yang berada di:
http://klubberanibaking.blogspot.com/search/label/roti

5 comments:

  1. well done! :)) mulai skr dah berani kan bikin roti sendiri. ayooo tetep semangat!

    ReplyDelete
  2. mantep mantep banget tuh rotinya :) sukses juga yahhhhh :)

    ReplyDelete
  3. seneng banget liat hasil KBB, sayang daku sedang hiatus dan mengundurkan diri dari KBB hiks, sukses ya mba rotinya "Widya Puteri"

    ReplyDelete
  4. @ Mba Arfi : Yaa mba... semangat buat roti sendiri...(tp sayang photographinya msh kuraaang bgt (pengen euy punya kamera bgs n belajar)...

    @ Mba tie : Bener bgt, manteb dah rotinya..

    @ Mba ine sena : Yups, rotinya sukses bgt Yiiippiieee..... >.~

    @ Padupadan : Iya, emang nga nyesel deh ikut KBB, banyak ilmu yg bs didapet... (sayang bgt yaa mba mengundurkan dr KBB) tp tetep dipantau aja ilmu2 dr KBBnya...

    ReplyDelete